Senin, 31 Oktober 2011

Menurunnya Jumlah Populasi Terumbu Karang di Perairan Gresik Akibat Polusi Laut

•Kondisi Kekinian Terumbu Karang Indonesia

Terumbu karang merupakan sekumpulan hewan karang yang saling bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga. Kumpulan karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut polip, polip ini kemudian berkembang hingga jutaan dan terbentuklah struktur dasar dari terumbu karang. Di perairan Indonesia yang notabene merupakan perairan tropis, karang dapat tumbuh subur karena suhu perairannya berkisar antara 21 – 29 derajat celcius, sementara bila di perairan yang suhunya lebih rendah pertumbuhan karang akan lebih lambat. Selain di perairan tropis, karang pun dapat tumbuh subur di perairan subtropis contohnya di Jepang Selatan dan Florida Amerika.
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki kekayaan biota laut yang sangat beragam. salah satu kekayaan biota laut yang terdapat di Indonesia adalah terumbu karang. Bahkan Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terkaya di dunia. Sekitar 85.200 km2 atau 18% dari seluruh terumbu karang di dunia yang jumlahnya 284.300 km2 berada di hamparan dalam samudra di Indonesia. Negara kita ini memiliki 93 ribu km2 wilayah perairan yang di dalamnya terdapat 4000 jenis hewan laut (ikan dan udang-udangan), 600 jenis batu karang, dan 2500 jenis moluska.
Eksistensi Indonesia sebagai salah satu pusat terumbu karang diyakini terus mengalami degradasi. Tentunya masalah itu, akan semakin meluas jika tidak segera diambil langkah-langkah untuk melestarikannya. Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia juga dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut dunia dengan kekayaan terumbu karangnya.
Namun sangat disayangkan, sekarang kondisi terumbu karang Indonesia justru terancam rusak akibat berbagai hal, baik karena faktor alam seperti perubahan iklim maupun akibat ulah manusia sendiri. Indonesia sendiri memiliki luas total terumbu karang sekitar 85.200 Km2 atau sekitar 18% luas total terumbu karang dunia dan 65% luas total di coral triangle, yang meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini dan Kepulauan Salomon.
Keberadaan terumbu karang pada 6 negara itu mendapat julukan coral triangle (segi tiga karang dunia) karena jika ditarik garis batas yang melingkupi wilayah terumbu karang pada negara-negara tersebut maka akan menyerupai segitiga dengan total luas sekitar 75.000 Km2.
Data yang muncul mengisyaratkan apabila tidak diambil langkah-langkah progresif, dapat dipastikan laju degradasi terumbu karang di negara kita akan semakin menghawatirkan, bila tidak ingin dikatakan mengarah punah. Artinya, harus ada upaya nasional untuk mengentikan laju kerusakannya. Jika tidak, degradasi terumbu karang dikuatirkan akan semakin luas dan besar yang konsekuensinya juga akan berdampak secara ekologis maupun ekonomis bagi Indonesia sendiri tentunya.

•Kondisi Terumbu Karang di Perairan Gresik
Pada salah satu kasus kerusakan terumbu karang di Indonesia, terjadi di perairan Gresik, Jawa Timur. Kerusakan terumbu karang di perairan Gresik mayoritas diakibatkan karena masih maraknya nelayan menggunakan trawl, pukat harimau, bahan peledak dan ditambah pencemaran air laut. Data dari Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Gresik bahwa dari 85,5 hektar terumbu karang yang ada di perairan Gresik hampir separuhnya sudah rusak parah.
Pada kondisi saat ini terumbu karang yang masih bagus hanya berada di perairan Bawean. Kondisi terumbu karang di Bawean yang terbilang masih bagus mencapai angka 80%, karena di daerah tersebut tidak ada pemcemaran.
Kerusakan terumbu karang di wilayah Gresik terjadi hampir di semua wilayah mulai dari Kecamatan Kebomas hingga Panceng. Kerusakan yang dialami terumbu karang perairan Gresik sebagian besar di tepi laut atau daerah pesisir pantai sebab terumbu karangnya mengalami coral bleaching atau pemutihan. Kerusakan tersebut akibat kelalaian dan ketidakpedulian manusia terhadap kelestarian terumbu karang, serta menggunakan zat-zat yang dapat merusak kelestarian terumbu karang dan akan berdampak pada kepunahan terumbu karang jika tidak diambil tindakan pencegahan. Selain itu, kerusakan terumbu karang di wilayah Gresik juga disebabkan tingginya tingkat polusi di laut, seperti, kapal yang membuang sampah sembarangan seperti oli di dan limbah pabrik dan berbagai jenis polutan yang merusak terumbu karang. Kondisi buruk lagi karena tidak adanya anggaran untuk perbaikan terumbu karang tahun 2011 ini dengan alasan anggaran dari APBD terbatas, sehingga tidak ada sepeser pun anggaran untuk pemulihan biota karang di Gresik dari APBD.
Berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH), membenarkan jika ada sejumlah industri besar yang membuang limbah cairnya ke laut, yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Smelting, dan PT Hess Indonesia. Izinnya dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) langsung, sebelum limbah dibuang ke laut tentu diolah dulu, hingga berada di bawah kadar berbahaya. Jika belum aman, tidak boleh limbah-limbah tersebut di buang ke laut. Namun pada penerapannya kurang pegawasan, sehingga tidak diketahui pasti apakah limbah tersebut aman untuk dibuang ke laut.
Berdasarkan keterangan dari Satuan Polisi Air (Kasatpolair) juga membenarkan jika di Gresik banyak sekali nelayan yang menggunakan pukat harimau, jumlahnya ribuan. Hal ini disebabkan karena peralatannya terbatas dan jumlah personil Polair Polres Gresik sangat terbatas.

•Sebab Akibat Perusakan Kerumbu Karang
Beberapa aktivitas manusia yang dapat merusak terumbu karang:
membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut
membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang
pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut.
pengunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga.
Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya.
terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput drupella.
penambangan
pembangunan pemukiman
reklamasi pantai
polusi
penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan

Akibat yang ditimbulkan berupa :
Pemutihan karang
adalah perubahan warna pada jaringan karang dari warna alaminya yang kecoklat-coklatan atau kehijau-hijauan menjadi warna putih pucat, karena alga simbiotiknya yang bernama zooxanthellae atau pigmen pemberi warna hilang. Pemutihan karang mengakibatkan kematian pada karang. Sedangkan kerusakan karang akibat ulah manusia sebagian besar karena penggunaan jaring pukat harumau dan potas, sebagian juga rusak akibat ditabrak oleh kapal.
Dampak berkurangnya jumlah populasi ikan karang
seperti hilangnya populasi kakap merah, sehingga mempngaruhi produksi ikan laut bagi nelayan Gresik. Apabila terumbu karang tumbuh bagus, akan menjadi habitan ikan-ikan karang. Terumbu karang memang habitat ikan, untuk bertelur dan mencari makan. Sudah dua tahun terakhir, populasi kakap merah di Gresik sudah menghilang. Dan juaga produksi ikan yang lainnya di Gresik menurun drastis. Misalnya pada tahun 2007 produksi ikan bisa mencapai 22.503,97 ton, namun tahun 2008 kemarin hanya mampu memproduksi 14.079,33 ton.
Walaupun pihak Dinas Perikanan, dan Kelautan Jawa Timur telah melarang keras eskplorasi karang dalam bentuk apapun, yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Pantai, tetapi jika tak diimbangi dengan peningkatan pengawasanhasilnya akan sia-sia. Karena faktor lemahnya pengawasan, dalam arti jumlah pengawas dengan banyaknya nelayan, luasnya perairan Laut Gresik menjadi kendala utama.

•Solusi Pelestarian Terumbu karang dari Kepunahan
Selama ini, anggaran untuk pelestarian Laut Gresik, hanya dengan membuat terumbu karang buatan, dengan anggaran Rp70 juta. Anggaran tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan pemeliharaan, karena untuk pemeliharaan satu rumpun terumbu karang saja perlu biaya sekitar Rp3 juta. Sedangkan untuk menumbuhkan satu centimeter membutuhkan waktu setahun. Bisa dibilang rehabilitasi terumbu karang membutuhkan waktu ratusan, bahkan ribuan. Ini sangat tidak sebanding dengan ulah mereka yang hanya bisa merusak terumbu karang, tanpa mempertanggungjawabkan akibatnya, bisa-bisa laut tidak lagi menjadi mata pencaharian nelayan, malah, bakal menimbulkan bencana.
Namun masih ada alternatif untuk membenahinya berdasarkan penelitian dilakukan oleh Dr Graham Forrester, dari Universitas Rhode Island, yakni trasplantasi/pencangkokan dapat menjadi alternatif solusi murah dan sederhana yang dapat digunakan untuk memperbaiki terumbu karang yang rusak. Teknisnya dengan menggunakan fragmen karang patah dan ditransplantasikan ke situs restorasi. Mereka menemukan bahwa potongan yang ditransplantasikan menempelkan “dirinya” sendiri setelah tiga bulan dan dalam 4 tahun dapat tumbuh menjadi karang dewasa. “Untuk menggunakan analogi berkebun, karang sumber seperti kebun pohon buah,” kata Forrester. Kerusakan dari beberapa ranting dari pohon-pohon akan direboisasi dengan mentransplantasikan ranting tersebut sehingga tumbuh dan mekar untuk membentuk sebuah kebun baru. Proses restorasi yang sederhana serta hanya membutuhkan sedikit pelatihan, memindahkan dan menempelkan kembali fragmen karang dapat dilakukan oleh penyelam rekreasi dan dapat menjadi kegiatan pendidikan publik dan diadopsi oleh kelompok-kelompok relawan.
Karenanya seluruh elemen harus menyadari bahwa menjaga kelestarian sumber daya kelautan berarti merupakan suatu upaya penting dalam menjamin produktivitas sumber daya perikanan. Karena banyak manfaat terumbu karang bagi kehidupan manusia. Selain merupakan aset wisata bahari, juga berfungsi benteng alami pantai dari gempuran ombak, bahkan sumber makanan dan obat-obatan. Tak heran, jika ratusan juta orang hidupnya sangat bergantung pada terumbu karang di coral triangle.

Kamis, 31 Desember 2009

EVALUASI AKHIR MANDIRI

EVALUASI AKHIR MANDIRI PTIK

SOAL

I. Salah satu pemanfaatan teknologi nirkabel (misal IEEE 802.11) adalah sebagai akses point. Jelaskan topologi jaringan yang mendukung pemanfaatan ini, juga berikan contoh penerapan perangkat yang mendukung layanan ini.

II. Content dan aplikasi yang dapat mendukung layanan TIK dapat dibangun dari kombinasi sistem data base dan aplikasi web. Salah satu penerapan sederhana adalah aplikasi web blog. Buat blog pribadi anda (bisa dimanfaatkan blog.its.ac.id), yang memuat tugas-tugas TIK (yang lalu) dan evaluasi akhir mandiri ini.

III. Untuk menjaga layanan jaringan yang baik, sistem keamanan harus dibangun dan dipelihara dalam suatu jaringan. Jelaskan bentuk gangguan apa saja yang mungkin mengganggu atau merusak layanan tersebut.

  1. Jelaskan Creative Common Licence dan penerapannya untuk sumber-sumber yang di peroleh dari dunia maya. Misal untuk sebuah aplikasi SCILAB, atau yang lain hak apa saja yang diberikan kepada pengunduh atau memanfaatannya.

JAWABAN

I. Teknologi nirkabel yaitu Sistem Komunikasi menggunakan frekuensi/spektrum radio, yang menghubungkan satu perangkat elektronik ke perangkat elektronik yang lain tanpa adanya kabel untuk mentransfer data atau file ke perangkat elektronik yang lain, dan yang memungkinkan transmisi (pengiriman/penerimaan) informasi (suara, data, gambar, video) tanpa koneksi fisik . Dibedakan dari sistem transmisi yang memerlukan koneksi fisik, seperti kabel/kawat tembaga atau fiber optik . Bersifat tetap (fixed) atau bergerak (mobile). Dibatasi oleh ketersediaan spektrum (pita frekuensi), karena adanya interferensi (saling mengganggu) jika digunakan bersama. Teknologi nirkabel contohnya IEEE 802.11 mendukung tiga topologi dasar WLAN, antara lain : Independent Basic Sevice Set (IBSS), Basic Service Set (BSS) dan Extended Service set (ESS).

Ø IBSS : Konfigurasi IBSS dikenal sebagai konfigurasi independen atau jaringan ad-hoc. Konfigurasi IBSS mirip dengan jaringan office peer-to-perr di mana tidak ada satu titik (node) yang berfungsi sebagai server. Dalam WLAN jenis IBSS sejumlah node nirkabel akan berkomunikasi secara langsung satu dangan lainnya secara ad-hoc, peer-to-peer. Jenis IBSS ini dikenal juga dengan nama ad-hoc network, biasanya digunakan di perkantoran, ruang di dalam hotel, lapangan terbang, dan sebagainya. Biasanya IBSS menghubungkan jaringan dalam ruang yang terbatas dan tidak disambungkan ke jaringan komputer atau jaringan Internet yang lebih besar.

Ø BSS : BBS terdiri dari satu buah acces point ke jaringan kabel atau internet. Jenis ini dikenal juga sebagai manage network di jaringan WLAN, acces point (AP) bertindak sebagai server logical disebuah sel atau kanal WLAN. Komunikasi antara dua node A dan B dalam jaringan BSS biasanya dari A ke AP kemudian AP akan mengulang data yang dikirim ke B.

Ø ESS : ESS terdiri dari beberapa BSS yang saling overlap (masing-masing mempunyai access point). AP dihubungkan satu sama lain menggunakan distribution system (DS), biasanya berupa ethernet LAN atau teknik lainnya. Konfigurasi ini merupakan konfigurasi standart yang biasa digunakan warnet dalam membangun jaringan Internetnya. Biasanya pada AP dipasang perangkat lunak router atau bridge yang akan menghubungkan jaringan nirkabel LAN dengan LAN berbasis kabel.

Contoh penerapan perangkat yang mendukung teknologi nirkabel :

Teknologi Transmisi Informasi Nirkabel Pada Ponsel

Ada 3 teknologi yang digunakan untuk mengirimkan/transmisi informasi secara nirkabel pada ponsel yaitu FDMA, TDMA dan CDMA.

Ketiganya dapat dipahami dengan mudah dari perbedaan cara pembagian akses yang diberikan. Tiga huruf terakhir pada tiap singkatan tersebut, DMA adalah singkatan dari Division Multiple Access. Sedangkan huruf pertama pada masing-masing singkatan mewakili cara pembagian akses-akses tersebut yaitu berdasarkan frekuensi (F), waktu atau time

(T) dan kode/code (C). Jadi :

  1. FDMA (Frequency Division Multiple Access) memisahkan spektrum menjadi

saluran suara dengan membaginya menjadi bagian-bagian bandwidth yang

sama besar. Seperti halnya stasiun radio mengirim sinyal pada frekuensi

tertentu. FDMA pada umumnya digunakan pada transmisi analog. Sekalipun

dapat membawa data digital, FDMA tidak efisien untuk data digital.

Gambar 6: FDMA

  1. TDMA (Time Divistion Multiple Access) adalah teknologi akses yang digunakan oleh aliansi industri elektronik dan asosiasi industry telekomunikasi bandwidth dibagi berdasarkan3 slot waktu. Data suara yang diubah menjadi digital terkompresi sehingga cukup pada tempat yang lebih sempit. Dengan cara ini TDMA punya kapasitas 3 kali lebih banyak dari FDMA. TDMA beroperasi pada saluran frekuensi 800Mhz,Interim Standard (IS) -54, atau 1900Mhz, Interim Standard (IS)-136.

Gambar 7: TDMA

  1. GSM (Global System for Mobile communication) menerapkan TDMA dengan menggunakan penyandian atau encryption untuk membuat panggilan telpon lebih aman. GSM beroperasi pada frekuensi 900Mhzdan 1800Mhz di Eropa dan Asia. Sedangkan di Amerika Serikat pada frekuensi 850Mhz dan 1900Mhz. GSM adalah standar internasional di Eropa, Australia dan sebagian besar Asia dan Afrika. Pada area-area tersebut pengguna ponsel dapat membeli 1 ponsel yang dapat bekerja di mana pun yang mendukung standar tersebut. Untuk terkoneksi ke penyedia servis tertentu di negara-negara area tersebut pengguna GSM hanya perlu ganti kartu SIM (Subscriber Identification Module). Sayangnya GSM di Amerika Serikat tidak kompatibel dengan system internasional. Dengan demikian, ponsel GSM yang dapat digunakan adalah yang memiliki fitur tri-band atau quad-band.

  1. CDMA ( Code Division Multiple Access) menerapkan pengkodean pada data suara yang sudah didigitalkan. Setelah mendigitalkan data, CDMA menyebarkannya ke seluruh bandwidth yang tersedia. Panggilan-panggilan telpon saling timpa pada saluran, dengan tiap panggilan dikodekan secara khusus . Data dikirimkan dalam bentuk potongan-potongan kecil pada sejumlah frekuensi yang tersedia, kapanpun dan dalam jangkauan khusus. Semua data kiriman pengguna berada pada bagian bandwidth yang sama. Tiap sinyal pengguna disebarkan pada seluruh bandwidth dengan kode khusus.

Teknologi CDMA adalah basis untuk Interim Standard (IS)-95 dan beroperasi pada frekuensi 800Mhz dan 1900Mhz. Sinyal kuat CDMA menaikkan gangguan/noise pada pengguna TDMA, dan sinyal kuat TDMA mengacaukan pengguna CDMA.

Gambar 8: CDMA

II. Buat Blog pribadi berisi tugas-tugas PTIK dan evaluasi akhir mandiri ini. Bisa dilihat di blog saya : http://benny-oksatriandhi.blogspot.com

III. Gangguan-gangguan dalam jaringa nirkabel , yaitu :

i. Gangguan pada transmisi penyaluran data

ii. Gangguan pada keamanan (security)

Ø Gangguan pada transmisi penyaluran data

jaringan nirkabel yang biasa digunakan untuk menyalurkan data terbagi dalam 2 golongan besar yaitu :

a. Random (tidak dapat diramalkan terjadinya).

1) Derau panas (Thermal noise) merupakan gangguan yang disebabkan pergerakan acak elektron bebas dalam rangkaian. Gangguan ini berada dalam seluruh sistem spektrum frekuensi yang tersedia. Dikenal juga dengan nama derau putih (white noise), Derau Gaussin dan sebagainya. Gangguan ini tidak dapat dihindari dan biasanya tidak terlalu mengganggu transmisi data, kecuali kalau lebih besar dari pada sinyal yang dikirim.

2) Derau impuls (impuls noise). Dikenal juga sebagai spikes yaitu tegangan yang tingginya lebih dibandingkan tegangan steady state atau tegangan derau rata-rata. Beberapa sumbernya antara lain perubahan tegangan pada saluran listrik yang berdekatan dengan saluran komunikasi data.

3) Bicara silang (Cross talk). Gangguan berupa masuknya sinyal dari kanal yang lain yang letaknya berdekatan. Biasanya terjadi pada saluran telepon yang berdekatan atau saluran yang dimultipleks. Bicara silang bertambah jika jarak tempuh sinyalnya makin jauh, atau makin besar sinyal atau semakin tinggi frekuensinya.

4) Gema (Echo). Sinyal dipantulkan kembali disebabkan perubahan impedansi dalam sebuah rangkaian listrik (misalnya dua kawat yang garis tengahnya berbeda disambungkan). Penekanan gema tidak dapat digunakan dalam transmisi data melalui saluran Voice grade.

5) Perubahan phasa. Phasa sinyal kadang-kadang dapat berubah oleh impulse noise. Phasa dapat berubah dan kemudian kembali normal.

6) Derau intermodulasi (Intermodulation noise). Dua sinyal dari saluran berbeda (intermodulasi) membentuk sinyal baru yang menduduki frekuensi sinyal lain. Intermodulasi dapat terjadi pada transmisi data bila modem menggunakan satu frekuensi untuk menjaga agar saluran sinkron selama data tidak dikirim. Frekuensi ini dapat memodulasi sinyal yang ada pada saluran lain.

7) Phase jitter. Jitter timbul oleh sistem pembawa yang dimultipleks yang menghasilkan perubahan frekuensi. Phasa sinyal ini berubah-ubah sehingga menyebabkan kesukaran dalam mendeteksi bentuk sinyal tersebut.

8) Fading. Terjadi terutama pada sistem microwave antara lain selective fading yaitu yang disebabkan kondisi atmosfer. Sinyal yang disalurkan mencapai penerima melalui berbagai jalur. Sinyal-sinyal ini kemudian kalau bergabung hasilnya akan terganggu.

b. Tak-random/sistematis (terjadinya dapat diramalkan dan diperhitungkan)

1) Redaman. Tegangan suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi disebabkan daya yang diserap oleh saluran transmisi. Redaman tergantung pada frekuensinya, jenis media transmisi dan panjang saluran. Redaman tidak sama besarnya untuk semua frekuensi.

2) Tundaan. Sinyal umumnya terdiri atas banyak frekuensi. Masing-masing frekuensi tidak berjalan dengan kecepatan yang sama sehingga tiba di penerima pada waktu yang berlainan. Tundaan yang terlalu besar sehingga menimbulkan kesalahan pada waktu transmisi data.

Ø Gangguan pada keamanan (security)

Teknologi nirkabel memang bagus untuk menghubungkan antara daerah yang jauh. Namun, teknologi ini mempunyai kelemahan, khususnya dalam hal security. Umumnya, gangguan yang sering dijumpai dalam teknologi WiFi antara lain :

1) Denial of Service (DoS) berupa pengiriman file seperti virus yang dapat mencatat aktivitas user untuk mendapatkan data (Hybrid Threats).

2) Interception and monitoring Wireless traffic, berupa pengiriman pesan/data dengan cara menyiarkannya (broadcasting) ke dalam jaringan. Gangguan model ini umumnya dikenal dengan beragam istilah antara lain, Wireless Sniffer, Hijacking The Session, Broadcast Monitoring, ArpSpoof Monitoring and Hijacking, dan BaseStation Clone (Evil Twin).f

3) Misconfiguration, yang dapat disebabkan oleh ketidakpahaman pengguna, atau ketidaktersediaan blue-print jaringan. Bisa juga karena cacat fisik hardware.

4) Client to Client Attacks, dengan memanfaatkan fasilitas filesharing atau menggunakan service TCP/IP.

5) Insertion Attacks, yang dapat menyerang jaringan dengan memasukan

sesuatu tanpa ijin.

6) Inteferensi yang mengakibatkan jaringan tidak dapat digunakan. Hal ini karena WiFi mengunakan frekuensi 2,4 GHz yang tidak memerlukan lisensi dari pemerintah dan access point WiFi dapat dibeli dengan bebas. Wajar jika interferensi dimungkinkan karena sifat jaringan yang bebas ini.

Berbeda dengan WiFi yang menerapkan suatu standar tertentu, teknologi nirkabel yang diterapkan pada perusahaan seluler atau perusahaan komunikasi data bersifat proprietary dan menggunakan frekuensi yang memerlukan lisensi dari pemerintah. Ada 2 (dua) aspek yang diterapkan di teknologi nirkabel pada perusahaan seluler atau perusahaan komunikasi data dalam menerapkan layanan pengamanan,yaitu :

Confidentiality ( kerahasiaan) dan Integrity) (integritas)

Aspek kerahasiaan dan integritas, berarti data/informasi tidak dapat dan tidak boleh diketahui dan dimodifikasi oleh pihak yang tidak berwenang. Ini artinya jaringan harus bersifat aman dan hampir tidak memiliki peluang untuk dimasuki/disusupi. Untuk itu diperlukan pengamanan yang memadai pada jaringan. Layanan pengamanan yang biasa diterapkan pada teknologi nirkabel seperti pada perusahaan seluler atau perusahaan komunikasi data adalah umumnya dilakukan dalam dua bentuk.

Pertama, encode dan scrambling data sehingga data tidak dapat disusupi oleh mereka yang tak berhak. Kedua, hanya perangkat milik penyedia komunikasi data yang ditempatkan di sisi pelanggan yang memungkinkan dapat mengakses jaringan.

Availability ketersediaan

Aspek kedua, ketersediaan atau availability. Ini berarti teknologi nirkabel haruslah dapat digunakan ketika dibutuhkan. Penyebab utama terjadinya gangguan pada aspek ketersediaan layanan adalah cuaca dan interferensi. Cuaca buruk umumnya sering menjadi kendala terselenggaranya layanan nirkabel. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap aspek ktersediaan layanan ini, teknologi nirkabel non WiFi harus memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. ATP (Auto Transmit Power Control) yang memungkinkan layanan kepada pelanggan tidak terganggu ketika hujan yang sangat deras sekalipun.

b. Pengaturan kanal frekuensi dimana gangguan interferensi dapat diatasi dengan cepat.

c. Fasilitas NMS (Network Monitoring System) agar seorang operator dapat memonitor secara berkala performansi jaringan yang digunakan oleh pelanggan. Fasilitas NMS hanya dimiliki oleh perusahaan komunikasi data.

d. Ketiga kemampuan ini dapat dimasukkan ke dalam Service Level Agreement (SLA), sehingga dapat menjadi pegangan pengguna. Sejatinya, pengamanan pada teknologi nirkabel tidak cukup hanya dibebankan kepada aspek teknologi semata. Perusahaan yang menyediakan layanan teknologi nirkabel harus memiliki kemampuan untuk memadukan teknologi, sumber daya manusia, dan prosedur di internal agar dapat meminimisasi gangguan keamanan di jaringan yang digunakan.

IV. Creative Common Licence adalah organisasi amal dan pendidikan yang didirikan pada tahun 2001 di A.S, yang mengurusi hak cipta penuh dan domain public dengan memberikan pilihan spectrum “beberapa hak dipertahankan” (some right reserved), dimana pencipta dapat mempertahankan karyanya sambil tetap mendorong penggunaan tertentu oleh public atas karya tersebut. Tujuan utama CC adalah membangun lapisan hak cipta yang masuk akal dan luwes dalam manghadapi aturan baku yang semakin membatasi.

Penerapan Creative Common Licence yaitu :

· Atribusi (attribution, “by”) → mengizinkan penggunaan asal memberikan kredit atau penghargaan sesuai permintaan pencipta suatu karya.

· Non komersil (noncommercial, “nc”) → mengizinkan penggunaan untuk non profit

· Tanpa karya turunan (no derivative works, noderivs, “nd”) → tidak memperbolehkan perubahan karya

· Pembagian serupa (share-alike, “sa”) → memperbolehkan modifikasi karya dan boleh menyebarkannya asal menggunakan lisensi yang sama dengan karya aslinya.

Adapun hak-hak pengunduh adalah sebagai berikut:

· Pengguna dapat melakukan apa saja dengan foto Flickr selama mereka memberi saya pembayaran (kredit).

· Pengguna dapat meng-copy (baca: jiplak) video personal saya, mengeditnya jika perlu atau bahkan mendistribusikan pada website mereka, tetapi tidak untuk dijual.

· Pengguna dapat menjiplak foto dari Galeri Flickr saya, menggunakannya pada blog, tetapi tidak boleh mengedit ataupun memanipulasi foto tersebut.

· Pengguna boleh mengambil foto saya bahkan memanipulasinya menggunakan Photoshop, tetapi mereka harus me-lisensikan kreasi baru mereka dibawah suatu kesepakatan tertentu.

· Pengguna dapat menggunakan album musik saya dan mendistribusikannya pada website mereka, tetapi tidak boleh memodifikasi konten bahkan memoneterisasinya.